Kumpulan Puisi Karya Ibu Nursa'adah, SE (Guru Bhs. Indonesia MA YTI Nguling)
BILA IA DATANG
Bila ia datang
Mulut seakan terkunci
Mata seakan terbelalak
Kaki seakan lunglai
Karna bila ia datang
Nyawa terasa terbang
Seisi dunia melayang bagai kapas yang diterbangkan angin
Bila ia datang
Kecantikan terabaikan
Kepintaran terbuang
Keindahan pun tak ternilai
Karna bila ia datang
Ia menghancurkan segalanya
Ia tenggelamkan semuanya
Bila ia datang
Apakah kita sudah tebus dosa-dosa kita ?
Apakah kita sudah bayar hutang-hutang kita ?
Apakah kita sudah berbenah diri ?
Karna kiamat tidak pernah menjauh
Ia amat begitu dekat
Dan ia pasti datang
Tunggulah...
LELAH
Matahari tlah pulang ke peraduannya
Keringat tlah berangsur kering
Perut masih keroncongan
Anggota badan mulai protes
“kami lelah”
Pekerjaan masih menumpuk
Tugas masih menggelayut manja
Tapi pundak terasa berat
Mata sudah ingin terpejam
Kaki ingin berselonjor
Ah..lelah..
Tapi hati jangan sampai lelah
Untuk selalu berzikir dan berdoa
Karna itulah yang membuat kita tak lelah
Menghadapi hidup yang kian kejam
Menghadapi orang-orang yang selalu mengeluh
Jangan sampai hati lelah
Jangan sampai hati Berputus asa
Dan menyerah
Jika lelah....
Istirahatlah..!
Untuk mengumpulkan semangat dan gairah
Untuk murid-muridku “Jangan menyerahkarna lelah”
GORESAN RINDU
Lewat kaca jendela
Aku menunggu embun pagi
Yang menjanjikan kebeningannya
Mungkin setetes diantaranya
Membawa cerita tentangmu
Bunda......
Andai kau tau perasaanku saat ini
Lama tersimpan berjuta rindu
Galau hatiku tak jua sirna
Sebelum kita bertatap muka
Hasrat rinduku deras melanda
Sederas hujan menusuk sukma
Inilah takdir yang memisahkan kita
Engkau pergi untuk selamanya
Demi memenuhi panggilan Sang Maha Kuasa
Tinggallah kini goresan rindu
Hanya lafadz doa dan tahlil
Yang dapat kulantunkan
Itu semua hanya untukmu
Bunda...........
PANAS
Mantap kulangkahkan kaki
Menuju harapan yang tak pasti
Tak henti mata terpana
hati pun perih merana
Jalanan yang kulalui .....kering
Pohon yang menyambutku...kering
Angin yang menyapaku...kering
Sungai yang melintas di sepanjang jalan...kering
Ah...keringat pun mengucur deras diterpa panas
aku pun mulaimerasa...kering
Sumurpenduduk ... kering
Semua terlihat kering
Matahari tak bosan memuntahkan panas
Semangat pun jadi terhempas
Matahari enggan bersembunyi di balik awan
Hujan pun enggan mencari kawan
Ah ...alhamdulillah...walaupun semua kering
Ada hati yang tak kering dari zdikrullah
Ada mulut yang tak kering bertasbih
Ada air mata yang tak kering untuk mengakui setumpuk dosa
Ada mata yang selal umenatap syukur
Ada telinga yang masih selalu mendengar seruan Mu
Ada hidung yang selalu menciumi kemiskinan
Ada tangan yang selalu merangkul
Ada kaki yang selalu menahan beban
Jika jalan, pohon, sumur, sungai telah mengering
Semoga hati, mulutdan air mata selalu basah dengan kesabaran
Semoga masih ada mata, telinga, hidung, tangan dan kaki
Yang selalu dipenuhi dengan kasih sayang
Hujanilah rahmat Mu ya robbi...
Sirnakanlah kekeringan ini dengan pertolongan Mu
Leave a Comment