OPINI TENTANG BUKU ANAK BUKAN KERTAS KOSONG

Ketika saya membaca sekilas buku ini (hanya 30 menit saja membacanya), saya mempunyai beberapa pendapat tentang isi buku tersebut :

Setiap anak adalah istimewa dengan potensi yang dimilikinya sejak lahir. Mereka punya karakter yang tidak harus sama dengan anak yang lain. Sebagai pendidik, kita harus memahami bagaimana memberikan pengetahuan yang bisa diterima oleh semua anak dengan berbagai karakter. Tentunya hal tersebut bisa kita berikan dengan cara atau metode yang berbeda sesuai karakter yang dimiliki anak. Kita tidak boleh menyamaratakan anak, karena hal terebut terkesan memaksakan anak untuk menerima cara kita mentransfer ilmu.

Anak sejatinya bukan kertas kosong yang kita coreti semau kita. Mereka harus diberikan kesempatan untuk menerima pengetahuan sesuai kecerdasan yang mereka miliki. Bukankah setiap anak mempunyai model kecerdasan yang tiap anak akan berbeda dengan lainnya. Apalagi saat ini kia memasuki zaman yang sarat dengan berbagai media. Dengan memehami kecerdasan majemuk mereka, maka kita bisa membimbing  mereka untuk menemukan potensi dalam diri mereka dan selanjutkanya kita memfasilitasi mereka dalam meningkatkan potensi tersebut.

Pak Bukik, penulis buku ini akan mengingatkan kita kembali kepada visi dan misi yang pernah disampaikan oleh Bapak Pendidikan Negeri Indonesia tercinta, Ki Hadjar Dewantara.

Jauh sebelum teori kecerdasan majemuk Howard Gardner diamini oleh banyak orang, Ki Hadjar Dewantara sudah menelurkan dasar-dasar pendidikan yang mengarah kepada keragaman kodrat anak dan interaksi mereka dengan lingkungannya.

Identitas Buku :

Judul : Anak Bukan Kertas Kosong

Penulis : Bukik Setiawan

Penerbit : Pandamedia

Tebal  : 249


Penulis : Nursa'adah, S.E

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.